MATARANA.CO.ID – Diduga ada perselisihan soal pembagian harta warisan, seorang pria warga desa Sedarat Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo nekat mengakhiri hidupnya dengan menggantung diri di pohon akasia dipinggir kali, pada Minggu (7/5/2023) pukul 05.30 Wib.
Peristiwa tersebut membuat geger warga desa Muneng dan sekitarnya.
Kapolsek Balong AKP. Agus Widodo, SH, saat dikonfirmasi membenarkan adanya kejadian orang meninggal dunia gantung diri di Utara jembatan penghubung Desa Ngampel – Desa Muneng masuk Dukuh Krajan Desa Purworejo Kecamatan Balong, Ponorogo, masuk wilayah hukum Polsek Balong, Polres Ponorogo.
“Korban bernama Bonangin (58) Dukuh Krajan Rt 03/02 Desa Sedarat Kecamatan Balong Kabupaten Ponorogo,” ujarnya.
Barang bukti yang berhasil diamankan petugas, 1 unit motor Merk Honda Supra 125 Nopol AE 2080 SH warna hitam silver, 1 Tali tampar warna biru panjang sekitar 5 m, 1 Kaos lengan panjang warna abu-abu lengan merah bertulisan pupuk fosfat, 1 Celana panjang warna hitam dan Sepasang sandal warna biru.
Kronologis kejadian dan keterangan dari beberapa saksi lanjut Kapolsek Balong AKP. Agus Wibowo, hari Minggu tanggal 07 Mei 2023, sekira 05.30 wib, diketahui oleh Saksi pertama Samsi (63) yang sedang ke sawah diarea lokasi tempat kejadian melihat sepeda motor yang terparkir dipinggir kali.
“Kemudian melihat korban sudah kondisi dalam keadaan tergantung di pohon akasia ditepi kali,” ujarnya.
Selanjutnya Saksi Samsi melihat kejadian tersebut memberitahukan kepada perangkat desa terdekat yaitu saksi Rigan (48) selaku Kamituo.
“Bersama warga mendatangi lokasi tempat kejadian dan diketahui korban adalah warga Desa Sedarat, kemudian menghubungi Kades Sedarat dan melaporkan ke Polsek Balong,” terangnya.
Dari hasil pemeriksaan medis, tidak ada/tidak ditemukan lebam mayat dan tidak ditemukan tanda-tanda adanya kekerasan.
Dari keterangan didapat, dugaan penyebab kematian, koban diduga mempunyai masalah keluarga dan tidak puas dengan hasil pembagian warisan dengan saudaranya dan sehari sebelum kejadian sudah pamit tidak pulang kepada istrinya untuk tidak usah dicari. (nur/tnt).
