Matarana.co.id Ketua DPRD Ponorogo mengunjungi salah satu sekolah negeri, yaitu SMPN 3 Ponorogo, Senin 24 Oktober 2022. Ketua ingin melihat kondisi secara langsung terkait iuran sekolah. Selain itu, dirinya juga silaturahmi ke sekolahnya itu dulu.
Isu iuran sekolah menjadi topik panas, dan banyak masyarakat yang mencap iuran sebagai praktek pungli. “Saya sebagai wakil rakyat turun tangan karena mendengar keluhan wali murid dan masyarakat. Jadi saya perlu menindaklanjuti dan melakukan klarifikasi,” terang Sunarto.
Ketua DPRD mendapati bahwa tidak ada paksaan maupun sanksi bagi yang tidak menyumbang. Bahkan hanya sekitar 45% peserta didik yang mendapatkan edaran iuran sekolah.
“Ternyata iuran bersifat sukarela, dengan jumlah yang variatif. Tadi saya sudah melakukan klarifikasi dengan pihak sekolah. Jadi untuk SMPN 3 Ponorogo, iuran bukan pungli,” kata politisi Partai NasDem itu.
Turunnya Ketua DPRD juga untuk mencegah adanya intimidasi kepada pihak sekolah. “Saya tidak ingin ada pihak yang tidak bertanggung jawab melakukan intimidasi kepada pihak sekolah terkait isu iuran sekolah. Hal itu tentu mengganggu penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua DPRD akan terus memantau masalah tersebut. Pihaknya akan melakukan kunjungan ke sekolah – sekolah lainnya untuk klarifikasi. Selain itu, dia juga akan melakukan koordinasi dan melakukan pertemuan dengan Dinas Pendidikan Ponorogo dan para Kepala Sekolah.(Jar/ADV)